MAIN BAR 3 IKLAN

close
Klik 2x untuk menutup(x)
SELAMAT DATANG DI WEBSITE WARGA UPADAYA BOGOR

WARGA UPADAYA BOGOR

- WARGA UPADAYA BOGOR - JL. PAHLAWAN I No. 28 Bondongan - Menghormati HAK ANAK adalah KEWAJIBAN, Bukan PILIHAN -

Kamis, 09 Desember 2021

Sukses Program Batagor, Kota Bogor Revisi Target Penurunan Stunting


 Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berkolaborasi dengan NGO Internasional Child Fun serta Ikatan Alumni Kesehatan Masyarakat Indonesia, Yayasan Warga Upadaya, Yayasan Cipta memaparkan hasil program Bapak Ibu Anak Tangguh Kota Bogor (Batagor), berupa program untuk menekan angka Stunting berjalan dengan baik.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berkolaborasi dengan NGO Internasional Child Fun serta Ikatan Alumni Kesehatan Masyarakat Indonesia, Yayasan Warga Upadaya, Yayasan Cipta memaparkan hasil program Bapak Ibu Anak Tangguh Kota Bogor (Batagor), berupa program untuk menekan angka Stunting berjalan dengan baik.

Kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berkolaborasi dengan NGO Internasional ChildFund serta Ikatan Alumni Kesehatan Masyarakat Indonesia, Yayasan Warga Upadaya, Yayasan Cipta memaparkan hasil program Bapak Ibu Anak Tangguh Kota Bogor (Batagor), berupa program untuk menekan angka Stunting berjalan dengan baik.

Hasil program yang berjalan selama enam bulan di dua kelurahan pilot project di Kelurahan Pasirjaya dan Pasirkuda ini menunjukkan hasil yang baik. Terbukti pada data stunting Kota Bogor berdasarkan bulan penimbangan Agustus 2021 menunjukkan angka 7,44 persen. Angka ini dibawah angka provinsi Jawa Barat 31,6 persen dan angka Nasional 27,7 persen.

“Target di RPJMD 2024, angka Stunting 10 persen. Kalau dari target sebenarnya sudah terlampaui. Tapi ini tidak cukup, target kita harus lebih tinggi lagi, mari kita revisi target kita tidak cukup 7,44 persen,” ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Kamis 9 Desember 2021.

Walikota Bogor Bima Arya memberikan sambutan saat dihadapan NGO Internasional ChildFund serta Ikatan Alumni Kesehatan Masyarakat Indonesia, Yayasan Warga Upadaya, Yayasan Cipta,  di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Kamis 9 Desember 2021.

 

Dia menyebutkan, ada tiga strategi pencegahan stunting yakni edukasi, kolaborasi dan amunisi. Terkait edukasi tidak hanya warga di pelosok dan pinggiran, di perumahan teratur atau middle up (menengah ke atas) pun tidak semua paham tentang pola asuh yang baik. Sehingga harus menjadi perhatian, edukasi ke semua segmen dan level.

“Pilot project di Pasirkuda dan Pasirjaya ini kalau mau direplikasi, strukturnya harus siap. Strukturnya yakni 902 posyandu yang sudah dimiliki Kota Bogor dan aktivasi dasa wisma,” jelasnya.

Bima Arya menjelaskan, Dasa Wisma merupakan garda terdepan dalam melakukan pemetaan dan pendataan. Data itu nomor satu, potensi stunting bisa dibaca dengan dasa wisma, baru kemudian bicara edukasi, advokasi dan lainnya, sehingga jika dasa wismanya tidak aktif bagaimana bisa melakukan pendataan.

data stunting Kota Bogor berdasarkan bulan penimbangan Agustus 2021 menunjukkan angka 7,44 persen. Angka ini dibawah angka provinsi Jawa Barat 31,6 persen dan angka Nasional 27,7 persen.

“Ketiga, Amunisi. Amunisi ini selain asupan gizi tapi juga pengetahuan, pemahaman, serta inspirasi. Program di dua kelurahan selama 6 bulan ini angkanya bagus, jadi harus sukses di duplikasi dan replikasi. Ikhtiar kita bukan hanya pada angka-angka di RPJMD atau apresiasi pemerintah pusat tapi target kita anak cucu kita siap membawa negara ini menjadi pemenang,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Rudy Mashudi mengatakan, Kota Bogor terus mengupayakan aksi konvergensi Stunting. Di antaranya penguatan regulasi, penguatan program dan kegiatan secara bersama-sama, kelembagaan yang berkolaborasi dan bersinergi serta upaya inovasi pada tataran implementasi di lapangan.

“Secara substansi program Batagor memberikan tiga hal kepada masyarakat. Pertama, edukasi terhadap pola asuh kepada anak, pengetahuan gizi bagi keluarga dan memberikan gambaran terkait dengan pengembangan usaha penurunan Stunting di dua kelurahan,” katanya.***

 

Repost dari : https://bogordaily.net/2021/12/sukses-program-batagor-kota-bogor-revisi-target-penurunan-stunting/

Kota Bogor · 10 Des 2021 12:07 WIB 

 

Selasa, 07 September 2021

Semangat di Usia 50 Tahun Warga Upadaya Bogor

Semangat Warga Upadaya Bogor di Usia 50 Tahun Pelayanan kepada Masayarakat di wilayah dampingan, sejak 1972 melayani dengan hati tanpa berharap kembali, hanya berharap semua yang didampingi menjadi lebih berarti dalam hidup.

 

 
 
Video Warga Upadaya Bogor 
 
Video oleh : Zidan 
Uploaded by Warga Upadaya 
 

Sabtu, 19 Juni 2021

YCE Youth Capacity Enhancement 2021


 YCE 

Youth Capacity Enhancement 2021

 

                     Video oleh : Zidan

Covid 19 memang masih mewabah di negeri tercinta, namun hal tersebut jangan membungkam suara anak muda dalam berkarya. begitulah tekad dan antusias anak muda Warga Upadaya Bogor dalam mengembangkan aksi anak muda. salah satu kegiatan yang dilakukan oleh anak muda WU. 
 



YCE singkatan dari Youth Capacity Enhancement  alias peningkatan kapasitas anak muda dilaksanakan  oleh anak muda WU pada 18-20 Juni 2021, bertempat di Villa Biru Pancawati, Kab. Bogor. kegiatan bertema Berani, Beraksi Berkreasi ini diikuti oleh 60 Anak muda dan di Gawangi oleh anak muda alumni NYCE 1-4 yang pernah dilaksanakan oleh ChildFund Setiap tahunnya. 

Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas anak/orang muda dalam mengelola Forum Anak dan/atau Forum Orang Muda, sehingga meningkat partisipasi dan keterlibatan anak/orang muda secara lebih berarti melalui Forum Anak dan/atau Forum Orang Muda. 
Kegiatan ini juga dibuat untuk mendorong anak/orang muda untuk mampu berkontribusi terhadap pengembangan program dan perencanaan pembangunan diwilayahnya. Bagi warga Upadaya tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas pendampingan dan ketersediaan ruang partisipasi dan keterlibatan anak/orang muda dalam setiap pengembangan yang dilakukan.
 
 
Masalah Pandemi bukan masalah selama penerapan Protokol kesehatan dan menjaga 5M diterapkan selama kegiatan, Anak muda yang ikut pun WAJIB di Rapid terlebih dahulu sebelum berangkat, dan selama kegiatan tetap mengenakan masker.
 
MASALAH UMUM DALAM PEMBANGUNAN DESA
 
Pembangunan pada prinsipnya sebuah proses sistematis yang dilakukan oleh masyarakat atau warga setempat untuk mencapai suatu kondisi yang lebih baik dari apa yang dirasakan sebelumnya. Namun demikian, pembangunan juga merupakan proses “bertahap” untuk menuju kondisi yang lebih ideal. Karena itu, masyarakat yang ingin melakukan pembangunan perlu melakukan tahapan yang sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya dengan mempertimbangkan segala bentuk persoalan yang tengah dihadapinya.

Besarnya disparitas antara desa maju dengan desa tertinggal banyak disebabkan oleh: terbatasnya ketersediaan sumber daya manusia yang profesional; belum tersusunnya kelembagaan sosial- ekonomi yang mampu berperan secara efektif dan produktif; pendekatan top down dan button up yang belum berjalan seimbang; pembangunan belum sepenuhnya partisipatif dengan melibatkan berbagai unsur; kebijakan yang sentralistik sementara kondisi pedesaan amat plural dan beragam; pembangunan pedesaan belum terintegrasi dan belum komperhensif; belum adanya fokus kegiatan pembangunan pedesaan; lokus kegiatan belum tepat sasaran; dan yang lebih penting kebijakan pembangunan desa selama ini belum sepenuhnya menekankan prinsip pro poor, pro job dan pro- growth.


MENGAPA PARTISIPASI ANAK DAN ORANG MUDA?
 
Melibatkan anak dan orang muda sebagai agen perubahan (agent of change) merupakan proses yang sangat kompleks sekaligus menantang karena harus merubah peranan tradisional anak sebagai obyek sosialisasi, elemen yang menurut dan harus tunduk pada kekuasaan dalam sistem keluarga dan masyarakat yang menjadi SUBYEK dalam menentukan hidup mereka. Struktur tradisional yang memposisikan anak sebagai OBYEK tindakan dan keputusan orang dewasa, tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan kepentingan terbaik anak. Menggalang partisipasi anak dan orang 1 muda berarti mengubah struktur kekuasaan tradisional itu . 
 
Oleh karena itu, Konvensi Hak-hak Anak (KHA) PBB memandang perlu memberikan kewajiban bagi orang dewasa untuk mendengarkan dan mempertimbangkan pandangan atau pendapat anak. Inilah yang disebut partisipasi. Anak dan orang muda zaman ini mengalami perubahan arus informasi yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka adalah generasi yang dibanjiri informasi melalui teknologi informasi dan komunikasi yang makin hari makin canggih. Melalui teknologi informasi dan komunikasi mereka juga memiliki sarana yang lebih baik dalam berkomunikasi.

Anak dan orang muda adalah bagian penting dari keluarga dan masyarakat. Mereka merupakan mata rantai yang akan meneruskan kehidupan saat ini. Meskipun demikian, tidak semua anak memperoleh perhatian dan mendapat perlindungan yang memadai karena tidak lagi hidup dalam keluarganya atau karena status sosial-ekonomi-budaya dan politik orangtuanya. Setiap anak yang diabaikan atau ditelantarkan hak-hak mendasar dan kepentingan terbaiknya berpotens menjadi masalah dan beban masyarakat di masa mendatang. Kami ingin setiap anak tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga mereka menjadi bagian yang positif dan konstruktif bagi keluarga dan masyarakatnya. 
 
Untuk itu, kepentingan terbaik setiap anak harus diperjuangkan. Oleh siapa? Tentu oleh semua orang, termasuk oleh anak dan orang muda itu sendiri. Pengalaman internasional menunjukkan bahwa anak-anak yang dipercaya untuk menyuarakan pendapatnya dan dihargai, mereka mengembangkan citra diri yang positif, mampu mengendalikan hidupnya, dan mampu menemukan tujuan dan harapan untuk hidup mereka ke depan. Partisipasi adalah proses belajar. Anak dan orang muda yang belajar untuk mengemukakan pendapat, argumen, ketidak puasan mereka terhadap situasi yang mereka hadapi saat ini dengancara yang bertanggung jawab, akan menjadi aktivis dewasa yang bertanggung jawab pula. Partisipasi anak dan orang muda adalah salah satu cara untuk membangun dunia yang lebih ramah anak, bukan sebaliknya.

Lalu Apa kata anak muda setehal mengikuti kegiatan ini, tim Program YWU mengadakan Quisioner kecil untuk melihat Respon peserta. hasilnya adalah sebagai berikut : 
 
 Diagram jawaban Formulir. Judul pertanyaan: Apakah kegiatan YCE ini memberi manfaat bagi peningkatan kapasitas orang muda dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Jumlah jawaban: 34 jawaban. 
Survey Peserta YCE 2021
 
Harapannya kegiatan ini dapat menjadikan Anak/orang muda memiliki kapasitas yang memadai untuk mengelola Forum Anak dan/atau Forum Orang Muda. Anak/orang muda berpartisipasi dan terlibat secara lebih berarti melalui Forum Anak dan/atau Forum Orang Muda, Anak/orang muda mampu berkontribusi terhadap pengembangan program mitra dan perencanaan pembangunan diwilayahnya. lalu Anak/mudajuga  mendapat pendampingan yang berkualitas dan ketersediaan ruang partisipasi dan keterlibatan anak/orang muda dalam setiap pengembangan yang dilakukan.
 
 


Peta Wilayah Pelayanan Warga Upadaya

Form

close