Indonesia akan
segera menyongsong era bonus demografi pada 2030 mendatang. Dimasa itu, jumlah
penduduk usia produktif akan jauh lebih banyak dibandingkan usia non produktif.
Untuk itu, perlu dipersiapkan generasi muda yang unggul dan menguasai
pengetahuan teknologi.
Warga Upadaya melalui program ENERGY(ENHANCING AND EMPOWERING
YOUTH) , mendukung orang muda siap
bekerja baik formalmaupun
wirausaha.Peningkatandan penguatan kapasitas dilakukansecara berkesinambungan dan dimonitoring
perkembangannya. Pada tahun ini Warga Upadaya bekerjasama dengan Karang
TarunaKelurahan Pamoyanan melakukan
kerjasama dalam hal penyelenggaraan pelatihan ketrampilan wirausaha bagi orang
muda. Kegiatan yang bertajuk Inkubasi
Bisnis “EYES” (Energy Entrepreneurship) melalui pendampingan Kolaborasi Inkubasi Bisnis “EYES” Energy
Entrepreneurship Warga Upadaya bersama Karang Taruna.Program ini bertujuan untuk mencetak wirausahawan muda yang
cakap digital, sehingga generasi muda sudah memiliki bekal keterampilan untuk menuju
Indonesia Emas tahun 2045.
Dalam program ini peserta akan mendapatkan materi dan pendampingan
selama 3 bulan oleh mentor yang ahli dibidangnnya (mentor bersertikat nasional). Materi pelatihan dan pendampingan meliputi Motivasi Bisnis, Bisnis Model Canvas
(BMS),Manajemen Marketplace, Optimasi Sosial Media, Financial Management, Content Creator,Tiktok Marketing, dan Rencana Aksi.
Manfaat dengan diadakannya kegiatan ini antara lain adalahPembelajaran
fleksibel via online dan offline, peserta juga Berkesempatan mendapatkan
sertifikat pelatihan internasional, Mendapatkan
relasi dan insight didunia digital
marketing danBerpotensi
menjadi mentor digital marketing.
Tujuan dari kegiatan EYES ini adalah Orang muda terlatih yang menerapkan keterampilan manajemen keuangan diri, Orang muda yang mendapatkan pelatihan literasi
keuangan,Orang muda memiliki kapasitas dalam
keterampilan bekerja dan berwirausaha, Meningkatkan kapasitas orang muda melalui
bisnis dan magang kerja, dan juga menjadi ajang Peningkatan kapasitas orang muda dalam
Pengembangan Usaha Mikro / Kewirausahaan
Harapannya melalui kegiatan ini sebanyak 25 orang muda yang menerima pelatihan
keterampilan bisnis dan kewirausahaan dan memiliki pengetahuandan keterampilan dalamPengembangan Usaha Mikro / Kewirausahaan. kemudian berlanjut pada 25 muda terlatih yang telah menyelesaikan magang untuk
pekerjaan atau pendidikan informal bisnis: baik di sekolah / kursus
keterampilan / kursus kejuruan / magang / atau mencari mata pencaharian. serta orang muda yang berpartisipasi secara utuh dalam pelatihan
literasi keuangan.
Cipanas - Warga Upadaya - Warga Upadaya Bogor kembali mengadakan Pelatihan bagi anak muda. kali ini Pelatihan yang diberikan yakni Pelatihan Life Planning - Personal Competency bagi youth, pesertanya dari anak muda atau Youth area Pasirangin dan Limusnunggal Cileungsi Kab. Bogor. sekitar 50 orang muda terlibat aktif dalam kegiatan tahap pertama ini. Pelatihan kali ini Warga Upadaya sebagai mitra kerja Childfund Indonesia melalui Project Energy fokus memberdayakan Orang muda di Cileungsi untuk membekali diri menghadapi pilihan hidup dalam merencanakan masa depannya.
Dalam Workshop yang di selenggarakan di Giri kembang Cipanas pada tanggal 11 sampai 13 Mei 2018 kali ini, WU menggandeng Fasilitator dari Migunani Dharma Creativa, Mas Nugie dan Mba Susi untuk memberikan bekal dan menjadikan anak muda siap bersaing dan memiliki daya saing serta memiliki kapasitas dalam merencanakan hidupnya, baik nanti di masa depan sebagai Wirausaha atau sebagai pekerja.
Kegiatan kali ini di selenggarakan oleh Warga Upadaya melalui project Energy dan didampingi langsung oleh ibu Hikmah Ubaidillah dari Childfund Indonesia.
menurut Lily Marlina salah satu peserta dari Limusnunggal, Cileungsi, yang mengikuti kegiatan Workshop Life Planning kali ini, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan bagi anak muda seusia nya umumnya. karena melalui kegiatan seperti ini Lily mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu baru dalam mempersiapkan diri menghadapi masa depan kelak. Lily mengaku selain mendapatkan pengalaman dan kawan baru, Lily mengaku mendapatkan bekal bagi dirinya menentukan pilihan untuk masa depannya.
DASAR KEGIATAN
Yayasan Warga Upadaya adalah satu-satunya
Lembaga pemerhati anak di kota dan kabupaten Bogor yang bekerjasama dengan
ChildFund Indonesia. Kerjasama ini sudah berlangsung sejak tahun1973 hingga
saat ini. Sudah banyak wilayah di kedua kota ini menerima pelayanan yang
dilakukan oleh Warga Upadaya. Saat ini proses
pendampingan dilakukan
terhadap 1737 anakterdaftar.Meliputi dua wilayah pelayanan, kecamatan
Bogor Selatan-kota Bogor dan kecamatan
Cibinong-kab Bogor. Dengan
5 daerah/kelurahan yang di intervensi secara khusus. Kelurahan-kelurahan
tersebut adalah Pamoyanan dan Cikaret(kec. Bogor Selatan) serta kelurahan
Pakansari, Harapanjaya dan Sukahati(kec. Cibinong). Konsep pelayanan untuk
mengintervensi masyarakat nya dilakukan berdasarkan Jenjang usia(Life Stage) atau
pembagian usia dalam pelayanan. Pembagian jenjang usia nya meliputi, usia 0-5 tahun(LS1), 6-14th(LS2), dan 15-24th(LS3). Berdasarkanrentang usia itu, dapatlah dibayangkan betapa panjangnya
rentang usia seseorang yang menjadi anak dampingan lembaga. Jika secara
keseluruhan jumlah anak adalah 1737, lalu 15 % nya atau berkisar 258 orangadalah anak-anak
di usia 15-24 tahun, maka
sangat banyak jumlah anak-anak yang sudah mulai bisa diajak ber diskusi untuk
merencanakan masa depannya.
Saat
ini, Yayasan Warga Upadaya di percaya oleh ChildFund Indonesia untuk
mengembangkan area pelayanan di daerah/ Desa Pasir Angin dan Limus Nunggal di
kecamatan Cileungsi, kabupaten Bogor. Program Energy (Empowered and Enhancement
Youth), merupakan sebuah usaha intervensi terhadap para orang muda
untuk menyiapkan diri mereka. Dalam banyak perjumpaan dengan anak-anak remaja
dan orang muda, masih banyak mereka yang tidak bisa mendeskripsikan secara
pasti rencana kehidupannya. Bahkan banyak dari mereka yang sekedar menjalani
kehidupannya. Kenapa hal ini bisa terjadi? Ternyata dari apa yang mereka
sampaikan, factor penyebabnya sangat banyak. Beberapa hal berikut bisa
memberikan gambaran kepada kita. Latar belakang keluarga yang melahirkannya,
tidak terbiasa mempunyai cita-cita. Latar belakang Pendidikan, karena hanya
mampu sekolah di sarana Pendidikan yang biasa-biasa saja, maka impian mereka
tidak tergali dengan baik. Latar belakang social dan budaya serta lingkungan
mereka tinggal, biasa nya anak-anak ini tinggal dalam lingkungan yang kumuh,
miskin, bekerja hanya untuk bertahan hidup hari demi hari. Ternyata
pengaruh-pengaruh tersebut secara langsung menjadi cermin bagi mereka dalam
perjalanan hidup nya.
Mimpi
ataupun Impian, seharus nya menjadi “ cara “, setiap orang muda untuk merubah
kehidupannya. Citra diri mereka, menjadi penentu dalam usaha mereka
memberdayakan hidupnya. Ilmu pengetahuan, metode ilmiah dan kemauan yang keras,
harus menjadi bekal bagi setiap orang agar mereka bisa dan mau mengubah
kehidupan mereka.
Life
Skill – ketrampilan hidup, mutlak dimiliki setiap orang muda saat ini. Karena
tanpa berkemampuan tersebut, mereka benar-benar hanya menjadi ‘ Robot” yang
bergerak saja, tanpa siprit jiwa nya. Berpedoman kepada beberapa refleksi kecil
tersebut lah Warga Upadaya berkeyakinan bahwa, perubahan konsep hidup pada
orang muda, tidak lagi karena belajar secara tradisional, namun dengan
cara-cara yang efektif dan membangun. Maka Workshop life Planning/ Personal
Competency diyakini merupakan salah satu jalan untuk membuat anak-anak tersebut
semakin termotivasi hidup nya.
Sejumlah 30 Orang Muda Dampingan Warga Upadaya Bogor Mengikuti Kegiatan Workshop Life Skill. kegatan yang dilaksanakan di Cico Resort Bogor selama 2 hari pada tanggal 10 sampai 11 Maret 2018.
WORKHSHOP LIFESKILL ini bertujuan memberikan bekal kepada Orang Muda dalam kehidupan mereka di masa depan. Workshop Kali ini bertujuan memberikan bekal pemahaman kepada orang muda tentang penting memiliki kecakapan dalam perencanaan hidupnya. harapannya Orang Muda dampingan Warga Upadaya paham dan bisa menggunakan metode yang di ajarkan, dalam Workshop Life Skill kali ini Warga Upadaya Bogor Menggandeng Narasumber dari Migunani Darma Creativa, Mas Nugie dan Mas Adi .
Selama kegiatan berlangsung peserta sangat terlihat Fokus dan Antusias mengikuti kegiatan. para peserta dibekali mengenai Citra Diri, Siapa Saya, Potensi yang dimiliki, dan Karakter yang ada dalam diri masing-masing. peserta juga di berikan Test minat bakat pada dirinya, sebagai awal menyusun rencana Hidup atau Life Planning
Peserta sangat Proaktif dalam mengikuti kegiatan dan mengikuti Jam demi jam Workshop yang berlangsung. sehingga kegiatan Workshop terlihat sangat hidup.
Dasar Acuan (Term Of Reference)
Yayasan Warga Upadaya saat
ini melaksanakan proses pendampingan terhadap
1737 anak terdaftar.Meliputi dua wilayah pelayanan, kecamatan
Bogor Selatan-kota Bogor dan kecamatan
Cibinong-kab Bogor. Dengan
5 daerah/kelurahan yang di intervensi secara khusus. Kelurahan-kelurahan
tersebut adalah Pamoyanan dan Cikaret (kec. Bogor Selatan) serta kelurahan
Pakansari, Harapanjaya dan Sukahati(kec. Cibinong). Konsep pelayanan untuk
mengintervensi masyarakat nya dilakukan berdasarkan Jenjang usia(Life Stage) atau
pembagian usia dalam pelayanan. Pembagian jenjang usia nya meliputi, usia 0-5 tahun(LS1), 6-14th(LS2), dan 15-24th(LS3). Berdasarkanrentang usia itu, dapatlah dibayangkan betapa panjangnya
rentang usia seseorang yang menjadi anak dampingan lembaga. Jika secara
keseluruhan jumlah anak adalah 1737, lalu 15 % nya atau berkisar 258 orang adalah anak-anak
di usia 15-24 tahun, maka
sangat banyak jumlah anak-anak yang sudah mulai bisa diajak ber diskusi untuk
merencanakan masa depannya.
Dalam
banyak perjumpaan dengan anak-anak remaja dan orang muda, masih banyak mereka
yang tidak bisa mendeskripsikan secara pasti rencana kehidupannya. Bahkan
banyak dari mereka yang sekedar menjalani kehidupannya. Kenapa hal ini bisa
terjadi? Ternyata dari apa yang mereka sampaikan, faktor penyebabnya sangat
banyak. Beberapa hal berikut bisa memberikan gambaran kepada kita. Latar
belakang keluarga yang melahirkannya, tidak terbiasa mempunyai cita-cita. Latar
belakang Pendidikan, karena hanya mampu sekolah di sarana Pendidikan yang
biasa-biasa saja, maka impian mereka tidak tergali dengan baik. Latar belakang
social dan budaya serta lingkungan mereka tinggal, biasa nya anak-anak ini
tinggal dalam lingkungan yang kumuh, miskin, bekerja hanya untuk bertahan hidup
hari demi hari. Ternyata pengaruh-pengaruh tersebut secara langsung menjadi
cermin bagi mereka dalam perjalanan hidup nya.
Mimpi
ataupun Impian, seharus nya menjadi “ cara “, setiap orang muda untuk merubah
kehidupannya. Citra diri mereka, menjadi penentu dalam usaha mereka
memberdayakan hidupnya. Ilmu pengetahuan, metode ilmiah dan kemauan yang keras,
harus menjadi bekal bagi setiap orang agar mereka bisa dan mau mengubah
kehidupan mereka.
Life Skill – ketrampilan hidup, mutlak dimiliki setiap
orang muda saat ini. Karena tanpa berkemampuan tersebut, mereka benar-benar hanya
menjadi ‘ Robot” yang bergerak saja, tanpa siprit jiwa nya. Berpedoman kepada
beberapa refleksi kecil tersebut lah Warga Upadaya berkeyakinan bahwa,
perubahan konsep hidup pada orang muda, tidak lagi karena belajar secara
tradisional, namun dengan cara-cara yang efektif dan membangun. Maka Workshop
life skill diyakini merupakan salah satu jalan untuk membuat anak-anak tersebut
semakin termotivasi.
Workshop Kali ini bertujuan memberikan bekal pemahaman
kepada orang muda tentang penting memiliki kecakapan dalam perencanaan hidup
nya. harapannya Orang
Muda dampingan Warga Upadaya,paham dan bisa menggunakan metode yang di ajarkan.
Penutup
Memberikan kesempatan kepada orang muda untuk
mengembangkan diri nya merupakan bagian dari proses belajar bertanggung jawab
terhadap diri nya dan teman-teman sebayanya. Karena dengan menjadi mandiri,
mereka dapat menjadi contoh dan pembawa pesan perubahan yang positif bagi orang
muda lainnya, yang ada di lingkungannya.
Aksi Mas Nugie dari Migunani Darma Creativa saat sesi Life Skill