
Memperhatikan beberapa isu strategis berikut, kurangnya kepedulian orang tua terhadap kesehatan dan perkembangan anak, kurangnya fasilitas bermain untuk anak, susahnya orang tua mengajak belajar ke PAUD. Maka memilih tetap melakukan intervensi dalam bentuk parenting, KBK untuk orang tua menjadi cara untuk mengatasi persoalan-persoalan dan menjawab issue di kalangan masyarakat dampingan tersebut. Terutama setelah program ini berjalan selama setahun ini, masyarakat semakin merasakan manfaatnya. Tujuan memilih Goals, Outcome dan Output yang saat ini menjadi fokus kami, adalah terus mendorong kesadaran kembali orang tua dan masyarakat untuk bersama-sama melakukan langkah demi langkah membentuk keluarga yang Sejahtera. Tahapan yang tertera dalam aktifitas yang dipilih dimulai dengan menyampaikan kepada orangtua dan masyarakat pentingnya memahami dengan benar bagaimana menjadi orang tua/ pengasuh yang benar dan baik, setelah itu bagaimana kesadaran yang sudah terbangun itu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari mereka. kemudian bagaimana semua kegiatan yang sudah dilakukan oleh para orang tua ini di pantau dan dipastikan bahwa berjalan dengan benar dan sesuai dengan yang di harapkan melalui proses program ini.Sehingga sejak usia dini anak akan memperoleh semua hak hidup dan tumbuh kembang sebaik-baik nya.

Seperti yang sudah di uraikan pada bagian sebelumnya, Tidak semua PAUD yang di miliki oleh Warga Upadaya berpeluang untuk mandiri. Hal ini disebabkan oleh rata-rata PAUD, menempati rumah para tutor atau kader dan tokoh masyarakat. Sejalan dengan rencana memandirikan semua PAUD tersebut, strategi yang saat ini dikembangkan adalah, terus melibatkan kembali para tokoh masyarakat, pihak kelurahan pada saat mulai mendorong proses pelepasan semua PAUD tersebut kepada masyarakat. Hal baik yang bisa dipakai menjadi patokan adalah proses kemandirian untuk 2 PAUD di kota Bogor. Melakukan diskusi dengan pengelola dan tutor, melibatkan para orangtua murid, melibatkan pihak kelurahan, melibatkan Himpaudi dan dinas Pendidikan, mereka dapat membantu proses akses anggaran PAUD dan pendampingan kurikulum pembelajarannya. Sehingga dari proses tersebut berjalan dengan baik dan benar. Masyarakat luas memiliki kesadaran akan pentingnya kehadiran PAUD tersebut di wilayah mereka, pihak kelurahan mengambil peran untuk proses pendampingan ke depannya, sementara tokoh masyarakat dapat berperan serta untuk keberlangsungan PAUD tersebut menjadi milik wilayah mereka.
Memperhatikan hasil FGD dan rekomendasi pada pertemuan dengan masyarakat, juga keseuaiannya dengan visi dan misi lembaga, serta tiga (3 ) saung kehidupan yang pernah di canangkan oleh lembaga (proyek dan yayasan) pada beberapa tahun terakhir, yang ingin: a. Mewujudkan Kelurahan Ramah Anak, b. Keluarga sebagai dasar Pendidikan yang pertama dan utama, c. Orang muda sebagai agen perubahan, intervensi yang akan dilakukan pada tahun anggaran 2018-2019 mencoba menjawab semua keinginan tersebut. Lembaga masih akan melanjutkan intervensi Pendidikan non.formal bagi anak-anak dalam bentuk kegiatan bimbel terutama terkait dengan peningkatan kemampuan baca, tulis dan hitung nya. Hal ini menjadi perhatikan, Karena berdasarkan monitoring dan evaluasi yang dilakukan, anak-anak tersebut masih sangat lemah dalam hal ini. Secara nyata juga terbaca ketika anak-anak menulis surat kepada para sponsor nya. Banyak anak masih tidak dapat menggunakan tanda baca dalam menulis, juga masih terpengaruh dengan aksen/ logat daerah nya. Maka untuk itu para tutor bimbel nya harus di pilih dengan kriteria tertentu, serta perlu di tingkatkan kapasitas mereka. Terutama dalam menciptakan proses pertemuan yang kreatif, dinamis dan menyenangkan.Kemudian Sanggar anak tetap menjadi salah satu kegiatan untuk menyalurkan kreatifitas dan bakat mereka, baik di bidang seni maupun oleharaga. Harapannya ke depan wadah ini tidak sekedar menjadi tempat kumpul saja, tapi bisa juga menjadi cari mereka berprestasi dan mengembangkan kapasitas pribadinya. Puncak dari semua kegiatan dalam kelompok itu akan dilaksana dalam bentuk kegiatan Pekan Kreasi Anak, tema besar nya adalah bentuk partisipasi dan perlindungan terhadap anak-anak tersebut dari seluruh life stage. Sambil beraktifitas yang menyenangkan dan menyalurkan bakat mereka, semua anak-anak tersebut akan belajar berorganisasi dalam wadah/ komunitas Forum Anak. Lembaga akan secara serius menjadi wadah ini untuk mendidik mereka, membekali mereka dengan nilai-nilai etika, kearifan lokal, agama dan nasionalisme kebangsaan. Selain mengembangkan kapasitas anak-anak secara khusus, lembaga juga akan mendorong mereka terlibat lebih dalam di kegiatan-kegiatan real dalam masyarakat melalui kelurahan setempat, jejaring dengan satuan tugas perlindungan perempuan & anak. Tentu nya, satgas sendiripun akan selalu di tingkatkan kapasitas mereka,sehingga ketika anak-anak forum berkegiatan bersama, tidak terjadi hal-hal yang salah dalam relasi tersebut. Parenting bagi orang tua diharapkan menajdi salah satu intervensi yang dapat berdampak luas bagi perubahan pola pikir, cara bertindak, bagi para orang tua anak dampingan maupun masyarakat secara umum.
Permasalahan utama yang saat ini ingin diatasi oleh lembaga adalah mencoba menjawab persoalan-persoalan yang dikemukakan oleh perwakilan masyarakat dan rekomendasi yang muncul pada saat duduk bersama melakukan evaluasi terhadap PDD tahun anggaran 2017-2018. Beberapa hal seperti drop out (DO), bingung mencari pekerjaan(Pengangguran), pernikahan dini, rendahnya ketrampilan individu(life skill), pengalaman organisasi yang rendah. Maka untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, lembaga akan meneruskan beberapa intervensi kegiatan di tahun sebelumnya yang dipandang efektif dan mulai menampak hasil nya dalam memberikan cara pandang baru bagi para orang muda dampingan lembaga. Memastikan tetap berjalannya forum usaha orang muda melalui pendamping yang lebih tepat. Memastikan melalui wadah forum muda, mereka memiliki kemampuan pengelolaan diri yang baik dan terarah.Menyediakan sarana-sarana untuk peningkatan kapasitas orang muda melalui pelatihan-pelatihan dan pertemuan rutin forum muda dan forum usaha orang muda. Melakukan penularan nilai-nilai baik dan benar kepada orang muda lainnya melalui aktifitas-aktifitas yang dilakukan Bersama lembaga maupun di tempat tinggal mereka.
Justifikasi Strategi Proyek
1. Berpatokan kepada Isu atau pun kasus yang masih tetap ada di masyarakat dampingan, tentang belum berdaya nya para orangtua atau pengasuh anak, memperhatikan tahapan intervensi kegiatan yang ada pada teori perubahan (ToC) ChildFund,terutama pada life stage 1 ini yang berhubungan dengan Domain 1(Orangtua/Pengasuh yang responsive & berdaya) dengan Pathway 2 (Pengasuh memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan terbaik bagi balita) dan Pathway 3 (Dukungan pendidikan pengasuhan yang responsif), mengacu kepada dan memperhatikan lingkaran core program ChildFund, maka lingkaran pertama dari core program tersebut berbunyi “ Balita sehat dan terlindungi”. Maka menurut kami di Warga Upadaya, kegiatan-kegiatan dalam upaya pemberdayaan oang tua dan pengasuh merupakan hal yang mutlak dan perlu dilakukan sebagai upaya dasar untuk mengembalikan pemahaman tentang fungsi dan peran keluarga sebagai pusat dasar pendidikan anak-anak.Tambahkan untuk bagian ketahanan keluarga
2. Berpatokan kepada Isu atau pun kasus yang masih tetap ada di masyarakat dampingan, tentang belum berdaya nya para orangtua atau pengasuh anak, memperhatikan tahapan intervensi kegiatan yang ada pada teori perubahan (ToC) ChildFund,terutama pada life stage 2 ini yang berhubungan dengan Domain 1(Anak memiliki hubungan positif dalam keluarga dan masyarakat yang mendukung, domain2( Anak memiliki kemampuan literasi, numerasi dan kecakapan hidup untuk membuat keputusanyang tetap.Mengacu kepada dan memperhatikan lingkaran core program ChildFund, maka lingkaran pertama dari core program tersebut berbunyi “ Anak terdidik dan percaya diri ”. Maka menurut kami di Warga Upadaya, kegiatan-kegiatan dalam upaya pemberdayaan orang tua/ pengasuh dan anak-anak secara simultan merupakan hal yang mutlak dan perlu dilakukan sebagai upaya dasar untuk mengembalikan pemahaman tentang fungsi dan peran keluarga sebagai pusat dasar pendidikan anak-anak. Dalam 5 tahun terakhir karya kami di 5 wilayah dampingan,terutama dalam 1 tahun terakhir ini, beberapa praktik baik berikut bisa dijadikan model bagaimana kegiatan lembaga dilakukan untuk membuat anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman, positif dan berdaya. Sosialisasi tentang perlindungan Anak, Terlibatnya tim Satgas Perlindungan Anak dalam memastikan semua nya berjalan dengan baik. Melakukan kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas anak-anak melalui komunitas forum anak, sanggar tari, kegiatan olahraga.Maka untuk tahun anggaran 2017-2018, beberapa hal baik tersebut tetap menjadi pilihan kami untuk membuat warga masyarakat lebih berdaya dan berguna.
3. Berpatokan kepada Isu atau pun kasus yang masih tetap ada di masyarakat dampingan, memperhatikan tahapan intervensi kegiatan yang ada pada teori perubahan (ToC) ChildFund,terutama pada life stage 3 ini yang berhubungan dengan Domain 1 (Ketrampilan kerja anak muda), domain 2 ( Kesehatan Reproduksi bagi anak muda), domain 3 (Anak muda sebagai agen perubahan). Mengacu kepada dan memperhatikan lingkaran core program ChildFund, maka lingkaran pertama dari core program tersebut berbunyi “ Anak Muda trampil dan Terlibat ”. Maka menurut kami di Warga Upadaya, kegiatan-kegiatan dalam upaya pemberdayaan orang muda dan orang tua/pengasuh harus dilakukan secara simultan. Proses simultan ini penting dilakukan, agar nilai-nilai baik yang mereka peroleh itu tidak berbenturan dengan nilai lama yang masih hidup dalam keluarga maupun masyarakat tempat tinggal nya.
4. Dalam 5 tahun terakhir karya kami di 5 wilayah dampingan,terutama dalam 3 tahun terakhir ini, beberapa praktik baik berikut bisa dijadikan model bagaimana kegiatan lembaga dilakukan untuk membuat anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman, positif dan berdaya. Kegiatan pelatihan public speaking, latihan kepemimpinan, kegiatan pertemuan rutin forum anak/ forum orang muda, workshop kesehatan reproduksi, workshop dunia kerja dan usaha, sosialisasi tentang konvensi hak anak dan undang-undang perlindungan anak, pelibatan dalam penyusunan dan evaluasi PDD. Maka untuk tahun anggaran 2018-2019, beberapa hal baik tersebut tetap menjadi pilihan kami untuk membuat orang muda lebih berdaya dan berguna.
5. Sebagai bagian dari masyarakat kota dan kabupaten Bogor, beberapa kegiatan yang kami lakukan baik secara langsung maupun tidak mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah. Forum Anak/ forum orang muda selama ini telah melakukan beberapa kegiatan yang mendukung program pemerintah. Roadshow oleh tim kespro (PE) rekan sebaya di sekolah-sekolah anak-anak dampingan, sekolah yang mempunyai jejaring dengan lembaga dan di masyarakat dampingan untuk mensosialisasikan bahaya narkoba dan haiv/aids, memberikan pemahaman tentang penting nya kesehatan reproduksi pribadi Bekerja sama dengan kantor dinas perindustrian dan perdagangan mendorong tumbuhnya jiwa wirausaha. Mendorong anggota dan pengurus forum terlibat dalam hidup bermasyarakat di tempat tinggak masing-masing.
6. Meneruskan Area Strategi dalam melakukan intervensi diseluruh lapisan dan tahapan kehidupan, sebagai tujuan jangka panjang,untuk mewujudkan keluarga sebagai tempat Pendidikan pertama dan utama, mewujudkan Kelurahan Layak Anak, mendampingi para orang muda sebagai Agen Perubahan (Agent Of Change) bagi masyarakat di wilayah dampingan maka pada life stage 3 ini, lembaga Warga Upadaya menjadikan Kesiapan dunia Kerja (Work readiness) dan Peningkatan Kapasitas Organisasi Orang muda, sebagai focus aktifitas yang di intervensi.
7. Pada saat ini baik pemda kota Bogor maupun kabupaten Bogor, bersama-sama semakin fokus pada pemberdayaan masyarakat di wilayah-wilayah(desa/kelurahan, RT/RW) untuk mempercepat terwujud nya kota dan kabupaten Bogor Layak Anak. Sebagai contoh, bagaimana pada bulan April lalu dinas DMPPA bekerjasama dengan dinas Pendidikan kota Bogor mendorong di deklarasikan nya beberapa sekolah SD/SMP menjadi sekolah yang Ramah Anak. Sedang untuk kabupaten Bogor mereka menyelenggarakan Rapat Kerja dengan tujuan mengkampanyekan Perlindungan Perempuan dan Anak di kabupaten Bogor. Warga Upadaya yang di undang hadir dalam kegiatan tersebut kemudian diminta mewakili masyarakat menandatangani Nota Kesepahaman tersebut.
Ketika kami melakukan kerjasama dengan dinas perindustrian dan perdagangan, untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para orang tua yang dilatih untuk menjadi para pemilik usaha baru, mereka memberikan informasi tentang ada nya program untuk para wirausaha baru tersebut. Untuk kota Bogor, proses rekruiment dan pendampingannya dilakukan langsung oleh disperindag. Sedangkan untuk kabupaten Bogor oleh disperindag proses nya dilakukan bersama-sama dengan forum masyarakat di kecamatan-kecamatan kabupaten Bogor.
8. Sebagai Lembaga yang sudah berusia cukup lama, 45 tahun kapasitas yang dimiliki mitra Yayasan Warga Upadaya sebetulnya cukup mumpuni. Pengalaman melakukan pendampingan di beberapa daerah membuat para staff WU selalu siap dan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada. Sementara para kader lapangan, seperti hal nya ketua komisi, para ketua kelompok dan para BMM, saat ini sebagian besar sudah pernah mengikuti pelatihan community mobiliser, parenting, pelatihan menjadi calon pengusaha baru, Positive Parenting, Responsive Parenting. Sebagian besar dari para kader tersebut pernah mengikuti pelatihan pengurangan risiko bencana, HIV/Aids, Perlindungan Perempuan dan Anak. Mereka sebagian besar menjadi kader yang terlibat bersama masyarakat di kelurahan-kelurahan tempat mereka menetap. Beberapa dari mereka merupakan pengurus posyandu dan PAUD. Jadi sebetulnya, kapasitas diri yang mereka dapatkan sudah lebih dari cukup untuk menjadi para leader dan agen perubahan di daerah masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Komentar anda. semoga menjadi masukan untuk kami. jangan lupa share ..