Yayasan Warga Upadaya adalah Lembaga pemerhati Anak yang sudah bekerja di kota dan kabupaten Bogor sejak tahun 1973 menjadi mitra kerja ChildFund International di Indonesia. Selama 3 tahun terakhir kami secara khusus menginisiasi program BATAGOR (Ibu Anak Tangguh Kota Bogor) dan
Acceleration Stunting Reduction Program (ASRP) ChildFund International di Indonesia saat ini bekerja dengan sebuah isu khusus, mendukung upaya Pemerintah Indonesia melakukan akselerasi penurunan stunting untuk mencapai target nasional 14 % seperti tercantum dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI).
Suatu program inisiatif yang mencoba berkontribusi terhadap 3 isu yang ada di masyarakat terkait dengan “Stunting”; Underweight dan Wasting”. Untuk penanganan permasalahan tersebut dilakukanlah intervensi program dengan fokus pada; Pengasuhan yang responsive dan positif; Peningkatan Gizi yang baik bagi anak; Perubahan Perilaku dalam Masyarakat. Dimana proses program ini sudah di laksanakan pada 6 kelurahan yang berada di kota Bogor.
Bersama Yayasan Warga Upadaya, sejak tahun 2020 – 2021, ChildFund International telah mendukung upaya Pemerintah Kota Bogor melakukan akselerasi penurunan angka stunting melalui serangkaian intervensi kegiatan dengan mengkombinasikan pendekatan pengasuhan (parenting), nutrisi (Nutrition), Kampanye Perubahan Perilaku (KPP). Adapun tagline dari program tersebut adalah ”Ibu Anak Tangguh Kota Bogor (BATAGOR) yang berlokasi di wilayah kerja kelurahan Pasir Jaya dan Pasir Kuda, di Kecamatan Bogor Barat.
Sebagai keberlanjutan dari kegiatan BATAGOR tahap pertama tersebut, ChildFund International dan Yayasan Warga Upadaya bersama Pemerintah Kota Bogor telah melakukan komunikasi secara intensif sejak bulan Maret 2021.
Dalam proses komunikasi ini tercapai kesepakatan wilayah intervensi pelaksanaan program Batagor II bekerja di wilayah kelurahan Babakan Pasar, Kec. Bogor Tengah, Kelurahan pamoyanan, kel. Mulyaharja, Kel. Rangga mekar Kec. Bogor Selatan dengan memfokuskan sasaran intervensi kepada anak-anak Baduta atau anak di bawah umur 2 tahun ( 0 – 23 bulan ) sebagai upaya mengoptimalisasikan 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Tujuannya adalah upaya melakukan penurunan angka prevalensi Stunting serta bentuk malnutrisi lainnya termasuk underweight dan wasting sebagai bagian dari ketiga beban malnutrisi (triple burden malnutrition).
Sebanyak 166 baduta disasar dalam intervensi ini dengan melibatkan para pemangku kepentingan yang terkait diantaranya Puskemas, Kelurahan serta para kader yang menjadi ujung tombak dari kegiatan – kegiatan selanjutnya. Sebagai salah satu tahapan penting dalam proses dan tahapan intervensi, telah dilakukan pelatihan terhadap 50 orang kader parenting dan kader Gizi yang berasal dari kader lokal kelurahan intervensi.
Dalam upaya membentuk ekosistem peduli stunting di Kota Bogor dan sebagai bagian dari rangkaian program Batagor II, dilaksanakan Workshop ASRP pada Rabu dan Kamis, 02-03 Agustus 2023 di Giri Kembang Cipanas, sebanyak 49 Orang terlibat dalam workshop Batagor II ini. Workshop Batagor II melibatkan dinas dinas terkait di Kota Bogor, yakni Bappeda, DPPKB, DP3A, Dinas Kesehatan, Kecamatan Bogor tengah, Kecamatan Bogor Selatan, perwakilan puskesmas wilayah intervensi, perwakilan 4 kelurahan intervensi, perwakilan kader pengasuhan dan gizi.
Dalam kesempatan ini juga hadir Dr. Tin Herawati, Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
Fakultas Ekologi Manusia-IPB memberikan paparan Kontribusi Perguruan Tinggi Untuk Stunting (Lesson Learned IPB).
Kegiatan Workshop ini dilaksanakan dengan tujuan Warga upadaya dan ChildFund international menyampaikan hasil intervensi ASRP, memberikan rekomendasi kepada pemerintah kota Bogor untuk penurunan stunting, membangun sebuah ekosistem yang peduli stunting berawal dari keluarga hingga pemerintah kota, selain itu juga Pemerintah kota Bogor menyampaikan strategi intervensi percepatan penurunan stunting sehingga diharapkan membentuk sebuah model intervensi yang komprehensif agar dapat direplikasi oleh semua pihak.
dalam workshop ini dihasilkan rekomendasi yang akan disampaikan ke Pemerintah Kota Bogor yakni Penguatan kolaborasi lintas sektor, menyisipkan sosialiasi stunting pada semua lapisan masyarakat, pengembangan KIE yang lebih menarik untuk semua lapisan masyarakat sesuai target penerima informasi, Digitalisasi data, Evaluasi dan monitoring secara berkala, dan Adanya kebijakan jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan program pencegahan dan penanganan stunting. (HS)