MAIN BAR 3 IKLAN

close
Klik 2x untuk menutup(x)
SELAMAT DATANG DI WEBSITE WARGA UPADAYA BOGOR

WARGA UPADAYA BOGOR

- WARGA UPADAYA BOGOR - JL. PAHLAWAN I No. 28 Bondongan - Menghormati HAK ANAK adalah KEWAJIBAN, Bukan PILIHAN -
Tampilkan postingan dengan label Renungan bersama Anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan bersama Anak. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Agustus 2019

5 Cara Sederhana Mengajari Anak tentang Makna Kemerdekaan

Image result for anak dan kemerdekaan
Masa tumbuh kembang anak adalah waktu yang tepat untuk mengajarinya tentang makna kemerdekaan. Dengan mengetahui makna kemerdekaan yang sesungguhnya, anak akan belajar mencintai negaranya, memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme, serta menghormati dan menghargai jasa para pahlawan yang gugur untuk memperjuangkan kemerdekaan RI. Sikap-sikap tersebut dapat membantu si kecil tumbuh menjadi pribadi yang baik.

Nah, bertepatan dengan hari kemerdekaan RI, Anda dapat mengajari si kecil untuk mengenal lebih dalam tentang arti kemerdekaan melalui kegiatan sederhana berikut ini.
  • Menonton Upacara Kemerdekaan Di Televisi
    Menonton siaran langsung upacara kemerdekaan yang disiarkan di hampir seluruh stasiun TV nasional mungkin terasa membosankan bagi si kecil. Akan tetapi, Anda bisa menjelaskan makna di balik upacara tersebut. Upacara kemerdekaan dilaksanakan untuk merayakan kemerdekaan Indonesia yang kita rasakan saat ini sekaligus sebagai bentuk syukur atas jasa para pahlawan dan pejuang yang mempertaruhkan nyawa untuk meraih kemerdekaan. Anda bisa memberikan penjelasan kepada si kecil saat menonton prosesi upacara kemerdekaan tersebut. Dengan kegiatan ini, diharapkan si kecil dapat belajar mencintai dan menghargai perjuangan pahlawan dan pejuang nasional kita.
  • Memasang Bendera Merah Putih di Tiang
    Libatkan si kecil pada saat Anda hendak memasang bendera merah putih di tiang. Sementara Anda menurunkan tiang, mintalah si kecil untuk mengikat tali bendera di lubang yang tersedia pada tiang. Selain mengajarkan si kecil tentang arti di balik warna bendera merah putih, kegiatan ini juga bisa melatih keterampilan motorik halus jari-jari tangan si kecil.
  • Menyanyikan Lagu Kebangsaan
    Mungkin si kecil sudah hapal lagu-lagu kebangsaan karena ia rutin mengikuti upacara bendera di sekolahnya, tapi tak ada salahnya Anda mengajak si kecil untuk menyanyikan kembali atau mendengarkan lagu-lagu kebangsaan. Sambil menyanyi atau mendengar lagu kebangsaan, Anda dapat menjelaskan makna yang terkandung di balik setiap lagu tersebut. 
  • Menghapal Nama-Nama Pahlawan
    Menghapal nama-nama pahlawan sambil mengenali setiap wajahnya adalah cara lain untuk mengajarkan tentang makna kemerdekaan pada si kecil. Cara ini akan membantu si kecil mengenal para tokoh pahlawan yang pernah berjuang bagi kemerdekaan bangsa Indonesia. 
  • Dorong Si Kecil untuk Mengikuti Perlombaan
    ​Salah satu cara untuk merayakan kemerdekaan adalah dengan aktif mengikuti perlombaan di sekolah atau komplek tempat tinggal. Beri pengertian pada si kecil bahwa ini adalah salah satu cara untuk mensyukuri kemerdekaan yang ia rasakan saat ini. 
Dengan mengenalkan makna kemerdekaan melalui kegiatan-kegiatan sederhana di atas, Anda tak hanya memberinya motivasi untuk menghargai perjuangan para pahlawan Indonesia, tetapi juga membantunya menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang kini mulai pudar di kalangan anak-anak dan remaja. Selain membantunya menjadi pribadi yang lebih baik, dua sikap tersebut juga dapat menjadi bekal bermanfaat bagi kehidupannya kelak saat dewasa. Jadi, mari ajarkan makna kemerdekaan di masa tumbuh kembang anak. 

Sumber : https://www.tehsariwangi.com/artikel/5-cara-sederhana-mengajari-anak-tentang-makna-kemerdekaan 
di akses : 07.08.2019

Minggu, 23 Oktober 2016

RENUNGAN DIBALIK LAYAR SEBUAH KEGIATAN

Hari ini Minggu 23 Oktober 2016. Seperti biasa Saya bersama tim Warga Upadaya melaksanakan agenda PDD 2016 2017 yang terjadwal. Hari ini adalah kegiatan penyuluhan PKPR di Dinas Kesehatan Kota Bogor, seperti biasa rutinitas sebelumnya yang sering kami laksanakan sebelumnya kami melaksanakan segala acara sesuai jadwal kegiatan.
Acara dilaksanakan dengan lancar dan teratur, anak anak mengikuti dengan antusias dan menhgikuti materi yang diberikan Fasilitator dengan baik. Rangkaian acara demi acara dilaksanakan, sampai pukul 12.30 anak anak memasuki waktu istirahat untuk makan siang.
Seperti biasa saya pun ikut istirahat bersama anak-anak untuk menyantap nasi box yang disediakan oleh tim. Semua anak mendapat makan yang sama dengan yang saya makan. Saat hendak menyantap makanan yang saya pegang saya mencari tempat untuk makan, akhirnya saya memilih makan di bagian belakang ruangan, di ruangan anak anak makan secara teratur dan memilih tempat masing2 yang menurut mereka nyaman, saya melihat ada yang memilih di kursi, ada pun yang memilih makan di pelataran bersama dengan teman teman dekat nya.

Saat saya membuka nasi box saya mengamati pula isinya dengan paket potongan ayam yang cukup besar lengkap sayur dan lalapannya, baru satu suap saya makan terlintas dipikiran saya keluarga saya makan apa yha... , disini saya makan seperti ini, akhirnya saya merasa ingin makan bersama anak anak di pelataran dan bergabung dengan mereka. Saya duduk bersila kaki dan meminta izin bergabung dengan mereka. Saat saya makan, di depan saya ada anak laki laki bernama Bagas, usia nya sekitar 12 tahunan, saya lihat dia dari kabupaten Bogor karena makan bergabung dengan teman temannya yang dari kabupaten pula. Saat saya kembali melanjutkan makan terlihat kebahagiaan anak anak karena mungkin bisa menyantap makan dengan menu bergizi seperti sekarang. Namun saat saya makan saya melihat di samping Bagas terdapat sesuatu yang dibungkus tisu makan nya. Akhirnya saya pun beranikan bertanya pada anak tersebut, "itu apa ? Tanya ku.
Dengan nada polos ia menjawab " ooh itu Ayam Goreng Saya". Jawabnya, "lho kenapa gak dimakan" tanyaku lagi. Dia menjawab " itu Buat Ibu saya di Rumah" jawabnya. Jawaban singkat namun sangat mengejutkan saya dan sontak disaat itu juga saya sejenak merenung anak seusia tersebut disaat memerlukan makanan dengan nutrisi tinggi dan biasanya nafsu makannya sedang lahap rela mengalah memberikan sepotong daging demi ibu nya di rumah. Saya melihat Dia makan dengan lahap walau hanya dengan sayur, tempe dan lalapan.

Saya tidak bisa berkata apa apa selain menyaksikannya makan. Seakan penuh kasih kepada ibunya yang melahirkannya. Sambil makan saya bertanya beberapa hal padanya, orang tuanya di rumah, ayahnya bekerja sebagai petugas kebersihan dan beberapa jawaban dari polosnya anak tersebut.
Saya selalu mengingat akan keikhlasan anak usia tersebut yang tak disangka memiliki keinginan membawakan makanan enak buat seorang ibu di rumah.
Disitu saya seakan ditegur oleh anak yang bernama Bagas tersebut kadang saya masih lalai mengingat orang tua kita makan apa di rumah, orang tua kita sudah makan enak belum di rumah, orang tua kita, ibu kita sudah menikmati makanan yang kita santap dengan enak atau belum, orang tua kita sudah cukup makan atau belum. 

Saya seakan mendapat Renungan setelah acara ini bahwa kita kadang tidak ingat bahwa sejauh apapun kita berkarya kita bekerja dan kita berjalan adalah berkat kasih sayang seorang ibu. Terkadang kita akan kehadiran sosok seorang ibu.
Sebagai renungan saya dan para pembaca, saya mungkin akan bertanya beberapa hal yang bisa anda renungkan seputar anda dan ibu anda.
Berapa hari dalam seminggu anda bekerja?
Berapa jam anda habiskan di rumah?
Kapan terakhir anda berbicara dengan ibu anda?
Apa yang terakhir anda obrolkan bersama ibu anda?
Saya ingin bertanya kapan anda terakhir tertawa bersama ibu anda?
kapan terakhir anda makan bersama ibu anda?
apa yang akan ingin anda lakukan jika makan bersama ibu anda?
apa yang ingin anda ucapkan jika ibu anda jika anda makan bersamanya.?
Sekian .. mudah mudahan menjadi renungan buat kita semua.
Salam hangat dari penulis.
HILMANSYAH

Peta Wilayah Pelayanan Warga Upadaya

Form

close