MAIN BAR 3 IKLAN

close
Klik 2x untuk menutup(x)
SELAMAT DATANG DI WEBSITE WARGA UPADAYA BOGOR

WARGA UPADAYA BOGOR

- WARGA UPADAYA BOGOR - JL. PAHLAWAN I No. 28 Bondongan - Menghormati HAK ANAK adalah KEWAJIBAN, Bukan PILIHAN -

Kamis, 24 November 2022

PENDAMPINGAN KOLABORASI INKUBASI BISNIS “EYES” ENERGY ENTREPRENEURSHIP WARGA UPADAYA BERSAMA KARANG TARUNA


Indonesia akan segera menyongsong era bonus demografi pada 2030 mendatang. Dimasa itu, jumlah penduduk usia produktif akan jauh lebih banyak dibandingkan usia non produktif. Untuk itu, perlu dipersiapkan generasi muda yang unggul dan menguasai pengetahuan teknologi.

Warga Upadaya melalui program ENERGY  (ENHANCING AND EMPOWERING YOUTH) , mendukung orang muda siap bekerja baik formal  maupun wirausaha.  Peningkatan  dan penguatan kapasitas dilakukan  secara berkesinambungan dan dimonitoring perkembangannya. Pada tahun ini Warga Upadaya bekerjasama dengan Karang Taruna  Kelurahan Pamoyanan melakukan kerjasama dalam hal penyelenggaraan pelatihan ketrampilan wirausaha bagi orang muda. Kegiatan yang bertajuk Inkubasi Bisnis “EYES” (Energy Entrepreneurship) melalui pendampingan Kolaborasi Inkubasi Bisnis “EYES” Energy Entrepreneurship Warga Upadaya bersama Karang Taruna.  Program ini bertujuan untuk mencetak wirausahawan muda yang cakap digital, sehingga generasi muda sudah memiliki bekal keterampilan untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045.


Dalam program ini peserta akan mendapatkan materi dan pendampingan selama 3 bulan oleh mentor yang ahli dibidangnnya (mentor  bersertikat nasional).  Materi pelatihan dan pendampingan meliputi 
Motivasi Bisnis,   Bisnis Model Canvas (BMS),  Manajemen Marketplace, Optimasi Sosial Media,   Financial Management,  Content Creator,  Tiktok Marketing, dan   Rencana Aksi.

Manfaat dengan diadakannya kegiatan ini antara lain adalah  Pembelajaran fleksibel via online dan offline,    peserta juga Berkesempatan  mendapatkan  sertifikat pelatihan internasional, Mendapatkan relasi dan insight didunia  digital marketing dan Berpotensi menjadi mentor digital marketing.

Tujuan dari kegiatan EYES ini adalah   Orang muda terlatih yang menerapkan keterampilan manajemen keuangan diri,   Orang muda yang mendapatkan pelatihan literasi keuangan,   Orang muda memiliki kapasitas dalam keterampilan bekerja dan berwirausaha,   Meningkatkan kapasitas orang muda melalui bisnis dan magang kerja, dan juga menjadi ajang  Peningkatan kapasitas orang muda dalam Pengembangan Usaha Mikro / Kewirausahaan

Harapannya melalui kegiatan ini sebanyak 25 orang muda yang menerima pelatihan keterampilan bisnis dan kewirausahaan dan  memiliki pengetahuan  dan keterampilan dalam  Pengembangan Usaha Mikro / Kewirausahaan. kemudian berlanjut pada 25 muda terlatih yang telah menyelesaikan magang untuk pekerjaan atau pendidikan informal bisnis: baik di sekolah / kursus keterampilan / kursus kejuruan / magang / atau mencari mata pencaharian.  serta orang muda yang berpartisipasi secara utuh dalam pelatihan literasi keuangan.

Kamis, 10 November 2022

Perdana, Kolaborasi Bogor Youth Forum & Youth Forum Warga Upadaya Berhasil Tarik Minat Peserta Pelatihan Ms Excel se Indonesia

Perdana, Kolaborasi Bogor Youth Forum & Youth Forum Warga Upadaya Berhasil Tarik Minat Peserta Pelatihan Ms Excel se Indonesia

BOGOR - Dalam rangka merayakan Hari Sumpah Pemuda Ke - 94 Komunitas Bogor Youth Forum bekerja sama dengan Youth Forum Warga Upadaya menyelenggarakan Webinar Workshop Pelatihan Microsoft Excel pada Jumat, 04 November 2022 melalui Aplikasi Zoom. Kegiatan Webinar Workshop Pelatihan Microsoft Excel ini diikuti oleh 300 lebih peserta yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Acara ini diminati oleh berbagai peserta yang terdiri dari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, job seeker, hingga fresh graduate. 

Webinar Workshop Pelatihan Microsoft Excel kali ini mengusung tema "Learn MS. Excel to Excellent Your Career" disampaikan oleh Saudara Mulyana selaku Excel Enthusiast yang kompeten di bidangnya. Webinar ini diselenggarakan dalam rangka upaya meningkatkan kemampuan masyarakat khususnya pemuda dan pemudi untuk memiliki kemampuan secara hard skills. 

Dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan serba digital, membuat persaingan di dunia kerja menjadi semakin ketat. Sehingga generasi muda saat ini dituntut untuk terus memiliki kemampuan yang bisa menunjukkan value dan kelebihan yang kita miliki agar dapat bersaing. Dengan latar belakang tersebut, kegiatan webinar diselenggarakan untuk meningkatkan semangat sumpah pemuda di khalayak umum.

Acara ini berlangsung dari pukul 19.00 WIB diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari Ketua Panitia, Sambutan Perwakilan Bogor Youth Forum, dan Sambutan dari perwakilan Youth Forum Warga Upadaya. Dilanjutkan dengan Sesi Pembicara oleh Mulyana selaku pengisi acara, dan diakhiri dengan sesi dokumentasi atau foto bersama. Kegiatan ini berlangsung secara meriah dan lancar dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta. 



Materi yang disampaikan pada webinar ini sangat lugas, Mulyana selaku pembicara menggunakan pendekatan learning by doing dengan mempraktikkan secara langsung rumus dasar excel diikuti oleh para peserta di perangkat masing-masing, sehingga membuat pemahaman dan tingkat wawasan peserta terhadap pemaparan excel menjadi lebih terserap.

Siti Nur Komalasari, selaku Ketua Pelaksana kegiatan mengatakan : "Menurutku webinar kemarin adalah webinar online pertama yang aku ikuti dengan peserta melebihi target. Selain itu, menurutku webinar ini adalah webinar yang bisa kusebut sukses. Sukses dari prosesnya dan juga sukses dari pesertanya. Kami selaku panitia, yang awalnya tidak yakin dengan webinar ini tapi setelah hari H ternyata hal yang tidak mungkin menjadi kemungkinan yang terjadi dengan sangat luar biasa atas usaha dan kerja keras para panitia serta orang-orang yang sudah mensupport acara ini. 

"Apresiasi yg tinggi kepada Youth Forum Warga Upadaya menerima kerja sama Kolaborasi Program Bogor Youth Forum. Terima kasih atas gotong royong nya sehingga acara berjalan dengan lancar dan dihadiri 250 orang lebih" tutur Ramadhan Subakti Umo selaku Founder dari Bogor Youth Forum.

Haura Farah selaku pemandu Bogor Youth Forum mengatakan "Alhamdulillah webinar kemarin berjalan dengan lancar dengan peserta yang sangat melebihi target, seneng banget karena rasa antusias dari temen-temen peserta lebih besar dari yang kita harapkan. Semoga dengan adanya webinar Microsoft Excel kemarin dapat membantu dan bermanfaat untuk teman-teman yang ingin terjun dalam dunia kerja, karena pada zaman sekarang memang sangat dibutuhkan sekali keahlian dalam bidang teknologi". Tambahnya.

Muhammad Sopian Sahuri selaku pihak Youth Forum Warga Upadaya memberikan tanggapannya juga dalam kegiatan webinar pada Jum'at, 04 November 2022 menjadi sebuah evidence best kolaborasi yang bisa saya katakan sangat sukses antara Bogor Youth Forum dan Youth Forum Warga upadaya, ada 3 indikator saya mengatakan suksesnya kolaborasi webinar ini.

 1. Panitianya kompak luar biasa dan saya menjadi saksi bagaimana panitia berproses begitu luar biasa dalam menyiapkan acaranya.

2. Peserta yang melebihi target panitia sehingga memunculkan semangat baru untuk panitia
3. Antusias peserta webinar yang terbilang stagnan di zoom, karena biasanya klo kegiatan membosankan peserta akan merosot dengan drastis ditengah2 acara. 

Adanya 3 indikator tersebut, menjadi bukti suksesnya webinar ini dan pengalaman berharga untuk kami sebagai Pihak kolaborasi menjadi sebuah kunci untuk bisa menebar kebermanfaatan lebih luas lagi.

M. Riza selaku Penanggung Jawab menyampaikan bahwa Kegiatan Webinar Workshop Ms. Excel ini bertujuan penting juga dalam pengembangan diri dan wawasan mengenai teknologi di era revolusi industri 4.0 sekarang, dimana kita dituntut untuk memiliki kecakapan dalam penguasaan teknologi, dan daya kreativitas yang tinggi. Sehingga eksistensi dan pengetahuan masyarakat bisa semakin berkembang senantiasa mengikuti perubahan zaman.

Tak lupa juga rasa terima yang sebesar-besarnya diucapkan kepada para panitia, teman-teman dari Bogor Youth Forum, Youth Forum Warga Upadaya, maupun kepada Community Partner dan Media Partner yang sudah mensupport dan memberikan partisipasi maupun dukungan promosi sehingga kegiatan webinar ini mampu terselenggara dengan baik dan sangat luar biasanya tersebar ke seluruh peserta di Indonesia. 

Suatu kehormatan dan kebanggaan yang setinggi-tingginya bagi kami dapat berkolaborasi dengan seluruh elemen yang ada dan pihak yang terlibat, ucapnya. 

Adapun pihak Community Partner tersebut ialah Akselerasi Kompetensi Anak Negeri, BEM SOSMAS Universitas Indonesia, BEM Universitas Negeri Jakarta, BEM FEM IPB BOGOR, HIMA Manajemen IBIK Bogor, HIMA AP UNIDA BOGOR, HIMAKOM UNPAK BOGOR,  STIE GICI Businees School Bogor, Young on Top Bogor, Paguyuban Duta Baca Kota Bogor, Forum Anak Kota Bogor, Forum Anak Pamoyanan,  Forum Anak Cikaret, Karang Taruna Pamoyanan, Saka Wanabakti Kota Bogor,  PT. Citrapata Mutiara Mulia dan Saninten Indonesia

Adapun pihak Media Partner yang terlibat adalah Enjoy Bogor, Warga Bogor.id, Pray Event, Info Event, Pustaka project, Dari Event, Event Hunter.id, Info Volunteers, Seputar.Infoid, Rumah Sarjana, Info Event Mahasiswa Indonesia, Mading Event, Event Nasional, Info Webinar Indonesia, Webinar Center.id, Jabar Online, dan Indonesia Satu. 

Acaranya seru tidak membosankan. Pemateri juga atraktif dengan peserta, sehingga materi yang disampaikan sangat jelas dan informatif. Alhamdulillah dengan saya mengikuti pelatihan webinar ini dari awal hingga akhir, saya bisa mendapatkan banyak ilmu pengetahuan, serta meningkatkan kemampuan dalam menggunakan MS. Excel. 

Semoga kedepannya ada lagi webinar atau pelatihan seperti ini, karena sangat dibutuhkan dan sangat bermanfaat dalam dunia pekerjaan khususnya bagi kami para fresh graduate dan umumnya bagi para pekerja, mahasiwa dan masyarakat umum. Terima kasih banyak untuk Bogor Youth Forum & Youth Forum Warga Upadaya telah berkolaborasi menyelenggarakan acara ini. Sukses selalu dan terus menebar kebaikan serta kebermanfaatan kepada seluruh pemuda-pemudi bukan hanya di Kota/Kab.Bogor, namun ke seluruh penjuru masyarakat Indonesia, testimoni salah satu peserta workshop. ***


Kamis, 08 September 2022

Sukses BATAGOR Phase I, Tahun ini Geber BATAGOR Phase II

 

 

 
ChildFund International di Indonesia bekerja untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia melakukan akselerasi penurunan stunting untuk mencapai target nasional 14 % seperti tercantum dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI). Bersama Yayasan Warga Upaya, sejak tahun 2020 – 2021, Child Fund International telah mendukung Pemerintah Kota Bogor melalui serangkaian kegiatan intervensi kegiatan dengan mengkombinasikan pendekatan pengasuhan (parenting) dan nutrisi berlokasi di wilayah kerja kelurahan Pasir Jaya dan Pasir Kuda. Sebagai keberlanjutan dari kegiatan pada tahap pertama tersebut, bersama Pemerintah Kota Bogor, Child Fund International dan Yayasan Warga Upadaya telah melakukan komunikasi secara intensif sejak bulan Maret 2021.

Dalam proses komunikasi ini tercapai kesepakatan untuk memfokuskan sasaran intervensi kepada Baduta atau anak di bawah umur 2 tahun ( 0 – 23 bulan ) sebagai upaya mengoptimalisasikan 1000 hari kelahiran dalam upaya melakukan penurunan prevalensi Stunting serta bentuk malnutrisi lainnya termasuk underweight dan wasting sebagai bagiandari ketiga beban malnutrisi (triple burden malnutrition). Sebanyak 250 baduta akan disasar dalam intervensi ini dengan melibatkan para pemangku kepentingan yang terkait termasuk diantaranya Puskemas, Kelurahan serta para kader yang menjad ujung tombak dari kegiatan – kegiatan selanjutnya.

Sebagai salah satu tahapan penting dalam proses dan tahapan intervensi, perlu dilakukan survei rumah tangga sasaran untuk memvalidasi data anak baduta serta memperoleh informasi yang lebih komprehensif mengenai pola asuh dan pola makan (konsumsi) yang selama ini dilakukan oleh para orang tua atau pengasuh utama Baduta yang menjadi sasaran intervensi kegiatan. Berdasarkan hasil proses komunikasi dengan pihak Pemerintah Kota Bogor, sasaran 250 baduta akan tersebar di beberapa kelurahan yang teridentifikasi mengalami kasus tiga beban malnutrisi yakni kelurahan Pamoyanan, Kelurahan Rangga Mekar, Kelurahan Mulyaharja (Bogor Selatan), Kelurahan Babakan Pasar (Bogor Tengah).




Dari target sasaran sebanyak 250 anak baduta di 4 kelurahan intervensi, sebanyak 202 baduta terverifikasi selanjutnya dilibatkan dalam kelas Pengasuhan dan Gizi yang tersebar di 4 kelurahan sebanyak 13 titik sudah di bentuk dan diikuti oleh orang tua baduta sasaran. Peserta dari kegiatan rutin pertemuan kelas ini adalah semua orang tua Baduta yang data nya sudah di sepakati bersama dengan kelurahan, Puskesmas masing-masing wilayah, Dinas Kesehatan dengan target peserta sebanyak 202 orang tua baduta yang tersebar di empat kelurahan dampingan.

Kelas Pengasuhan dan Gizi difasilitasi langsung oleh kader Pengasuhan dan Gizi yang berasal dari kelurahan masing masing yang sudah dilatih oleh ChildFund International dibekali dengan Modul Pengasuhan ASRP, sedangkan untuk kader Gizi secara khusus mendapat pelatihan dari Dinas Kesehatan Kota Bogor. sebanyak 50 Kader yang terdiri dari 25 kader pengasuhan dan 25 kader Gizi terlibat memfasilitasi kelas di 13 titik dengan pelaksanaan setiap seminggu sekali. Tujuan adanya kelas tersebut adalah memastikan semua orangtua baduta yang sudah masuk dalam data intervensi program hadir dan mengikuti kegiatan rutinnya. dan memastikan para kader dapat menyiapkan proses pertemuan dalam kelas rutin dengan baik dan benar. yang utama adalah Warga Upadaya memberikan support sesuai dengan kebutuhan program.











 




Rabu, 16 Maret 2022

Warga Upadaya Dampingi 10 Sekolah di Kabupaten Bogor menjadi Sekolah Aman Bencana

 

Melalui Project Enhancing Safer Environment  for School (ESES) yang disponsori oleh  ChildFund International di Indonesia, Warga Upadaya Bogor yang mendampingi tiga kelurahan di Kabupaten Bogor tepatnya di Kecamatan Cibinong, yaitu kelurahan Pakansari, Harapanjaya dan Sukahati, siap mendampingi sepuluh sekolah dari tiga kelurahan tersebut menjadi sekolah aman bencana atau menjadi sekolah aman. Sepuluh sekolah yang didampingi yaknidi tabel di bawah ini :

No

 Village

 Name of School

 Boys

 Girls

1

 HARAPAN JAYA

 SD N CIKARET JAYA

          192

          152

2

 HARAPAN JAYA

 SD NEGERI CIKARET 01

          328

          265

3

 HARAPAN JAYA

 SD N KRAMAT RAYA

          157

          148

4

 HARAPAN JAYA

 SD NEGERI CIKARET 02

          376

          396

5

 PAKANSARI

 SD N PAKANSARI 02

          201

          188

6

 PAKANSARI

 SDN PABUARAN 03

          163

          121

7

 PAKANSARI

 SD N CURUG

          169

          172

8

SUKAHATI

 SD NEGERI PAJELERAN 01

          574

          560

9

 SUKAHATI

 SD NEGERI MUARA BERES

          397

          415

10

 SUKAHATI

 SD N KARADENAN

          340

          284

 

 

 

       2,897

       2,701

Karena sekolah kabupaten tidak mengetahui Prinsip Sekolah Aman, anak-anak di lokasi sasaran, Kabupaten Bogor, belajar di fasilitas sekolah yang tidak aman, yang mengancam pembelajaran mereka, dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

 Proyek ini berupaya mengatasi masalah anak-anak berusia 6-12 tahun yang bersekolah di sekolah dasar dengan kapasitas dukungan yang buruk dari guru dan Komite Sekolah dan belajar di fasilitas sekolah yang tidak aman. Karena cakupan wilayah yang luas di Kabupaten Bogor, dan terbatasnya kapasitas pejabat dan terbatasnya ketersediaan mereka untuk menginformasikan semua masyarakat, Kepala Sekolah Aman belum dikomunikasikan secara memadai untuk menjadi faktor dalam pengoperasian sekolah umum.


Wilayah proyek yang ditargetkan berada di tempat-tempat semi-perkotaan sekitar 150 km dari ibu kota Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, mereka kurang terpantau oleh Pemerintah Provinsi karena biaya kunjungan ke kabupaten ini lebih mahal dibandingkan dengan kabupaten lain. Situasi ini membuat sekolah sangat rentan terutama pada tahap awal keadaan darurat karena mereka harus menghadapi situasi ini sebelum dukungan eksternal datang terutama anak-anak di sekolah yang jauh dari keluarga mereka.

Permasalahan yang lebih spesifik yang dihadapi ketiga desa sasaran adalah sebagai berikut; Mereka berada dalam konteks semi-perkotaan di mana keterlibatan masyarakat terpisah dari intervensi sekolah. Sedangkan dalam konteks bencana, komunitas sekolah (siswa dan guru) adalah bagian dari komunitas yang juga harus mereka lindungi dan bagaimana sekolah dapat mengarusutamakan Pengurangan Risiko Bencana karena sebagian besar siswa berasal dari desa yang sama dengan sekolah. terletak. Konteks risiko sekolah paling mirip dengan lokasi rumah siswa.

Tujuan dari Project ini adalah  Meningkatkan pengetahuan dan kapasitas komunitas sekolah tentang lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk belajar di daerah rawan bencana

Hasil yang diharapkan melalui project ini adalah prinsip Sekolah Aman diarusutamakan ke dalam pelajaran mengajar di sekolah,  Topik PRB diintegrasikan ke dalam pembelajaran sehari-hari.  Siswa secara aktif terlibat dalam mengidentifikasi risiko di sekolah mereka, serta  Guru memiliki pengetahuan dan peralatan yang memadai untuk mengajarkan topik PRB selama pelajaran

Selain ini diharapkan juga Anggota Komunitas dan Komite Sekolah berperan aktif untuk memastikan keselamatan anak-anak selama belajar. Komite sekolah memahami peran dan fungsinya sebagaimana tertuang dalam Permendikbud No. 75/2016. Serta  Komite Siswa dan Sekolah mampu mengadakan kampanye lingkungan sekolah yang aman kepada masyarakat dan pemerintah daerah.

SEKOLAH AMAN BENCANA MENURUT BPBD KABUPATEN BOGOR.

Sekolah aman bencana  adalah sekolah yang menerapkan  sarana dan prasarana  yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana sesuai standar.
Sekolah aman harus memenuhi tiga syarat atau kriteria utama, yaitu:
a.Dilakukannya penilaian kerentanan bangunan sekolah dan penentuankebutuhan rehabilitasi
b.Adanya rencana teknis rehabilitasi dan perkuatan struktur bangunan.
c.Adanya proses pengawasan pelaksanaan rehabilitasi dan perkuatan struktur bangunan oleh tim pengawas yang dibentuk khusus melibatkan tenaga ahli, perwakilan pengelola dan komite sekolah.

Langkah dan Persiapan
Hal yang dipersiapkan dan langkahketika bencana terjadi:
A. Bencana banjir: pergi ke tempat yang lebih tinggi, jika belum berbahaya atau baru menunjukkan tanda” akan banjir besar segera packing barang seperti; obat-obatan, dokumen penting/harta berharga, baju”, makanan,waspada terhadap tanda-tanda banjir, mematikan listrik,gas dan keran air. Serta menghubungi relawan bencana, jika disuruh mengungsi segera mengungsi dan pantau terus informasi banjir

B. Gempa bumi : berlindung ke bawah meja atau berlari ke luar rumah dan menjauhi tiang listrik, pohon, bangunan dll. Mewaspadai gempa susulan dengan mempersiapkan tas yg ada makanan, dan harta berharga/ dokemen penting, obat-obatan, selalu siapkan senter, pluit, memperhatikan tanda-tanda adanya bencana,menjauhkan barang-barang berat, catat dan simpan nomor penting .Menghubungi relawan bencana setelah bencana telah selesai.

C. Tsunami : yang dipersiapkan sebelum terjadi bencana yaitu obat-obatan, pakaian ,makanan, dokumen penting. Sebisa mungkin keluar dari rumah dan berjalan/berlari ke tempat yg paling tingi dan jauh dari pantai.

D. Longsor : Sebelum terjadi longsor mempersiapkan obat-obtan, pakain beberapa saja, makanan dan bila ada himbauan pengungsi segera dilakukan, mewaspadi curah hujan tinggi .Apabila ada suara gemuruh dari dataran yang lebih tinggi, segera lari keluar dari rumah, lari ke lapangan di mana tidak ada tempat tinggi di sekitarnya.

E. Gunung Meletus : persiapan jika terjadi gempa yaitu menyiapkan masker dan kacamatauntuk melindungi diri dari asap dan debu, perhatikan tanda-tanda dari pihak berwenang,matikan listrik. Memperhatikan dan sensitif akan tanda-tanda gunung meletus seperti sumber mata air kering,suhu lereng meningkat drastis, ikuti petunjuk dari pihak berwenang.

Tanggap Bencana yang Dilakukan Guru
Yang dilakukan guru ketika terjadi bencana adalah :
A. Bencana banjir : jika terjadi banjir yg tidak terlalu parah atau hanya di luar sekolah. Saat sebelum pulang anak diingatkan untuk tidak mainan banjir dan langsung pulang jika di jemput oleh orang tuanya. Dan jika banjir tiba” parah dan sampai hampir menyentuh ruang kelas, anak segera dipulangkan ke rumah masing-masing.
B. Gempa : jika terjadi gempa saat proses pembelajaran berlangsung secara tiba”. Anak” disuruh berlindung ke bawah meja dengan segera. Dan apabila getarannya sangat hebat, murid” disuruh keluar ruangan terlebih dahulu dan tidak ada yg merapikan atau membawa tasnya. Kemudian guru sambil berkata agar mereka berlari kelapangan sekolah dan menjauihi bagunan dan tiang listrik apa pun itu harus cari tanah lapang . Setelah memastikan murid” keluar semua, barulah guru yang keluar kelas menghampiri mereka.
C. Tsunami : saat terjadi tsunami anak” disuruh keluar kelas berlari atau berjalan ketempat yg lebih tinggi dan menghindari sungai, danau dll.

 

Melalui program  : 

Sekolah aman bencana  adalah sekolah yang menerapkan  sarana dan prasarana  yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana sesuai standar.
Sekolah aman harus memenuhi tiga syarat atau kriteria utama, yaitu:
a.Dilakukannya penilaian kerentanan bangunan sekolah dan penentuankebutuhan rehabilitasi
b.Adanya rencana teknis rehabilitasi dan perkuatan struktur bangunan.
c.Adanya proses pengawasan pelaksanaan rehabilitasi dan perkuatan struktur bangunan oleh tim pengawas yang dibentuk khusus melibatkan tenaga ahli, perwakilan pengelola dan komite sekolah.

Langkah dan Persiapan
Hal yang dipersiapkan dan langkahketika bencana terjadi:
A. Bencana banjir: pergi ke tempat yang lebih tinggi, jika belum berbahaya atau baru menunjukkan tanda” akan banjir besar segera packing barang seperti; obat-obatan, dokumen penting/harta berharga, baju”, makanan,waspada terhadap tanda-tanda banjir, mematikan listrik,gas dan keran air. Serta menghubungi relawan bencana, jika disuruh mengungsi segera mengungsi dan pantau terus informasi banjir

B. Gempa bumi : berlindung ke bawah meja atau berlari ke luar rumah dan menjauhi tiang listrik, pohon, bangunan dll. Mewaspadai gempa susulan dengan mempersiapkan tas yg ada makanan, dan harta berharga/ dokemen penting, obat-obatan, selalu siapkan senter, pluit, memperhatikan tanda-tanda adanya bencana,menjauhkan barang-barang berat, catat dan simpan nomor penting .Menghubungi relawan bencana setelah bencana telah selesai.

C. Tsunami : yang dipersiapkan sebelum terjadi bencana yaitu obat-obatan, pakaian ,makanan, dokumen penting. Sebisa mungkin keluar dari rumah dan berjalan/berlari ke tempat yg paling tingi dan jauh dari pantai.

D. Longsor : Sebelum terjadi longsor mempersiapkan obat-obtan, pakain beberapa saja, makanan dan bila ada himbauan pengungsi segera dilakukan, mewaspadi curah hujan tinggi .Apabila ada suara gemuruh dari dataran yang lebih tinggi, segera lari keluar dari rumah, lari ke lapangan di mana tidak ada tempat tinggi di sekitarnya.

E. Gunung Meletus : persiapan jika terjadi gempa yaitu menyiapkan masker dan kacamatauntuk melindungi diri dari asap dan debu, perhatikan tanda-tanda dari pihak berwenang,matikan listrik. Memperhatikan dan sensitif akan tanda-tanda gunung meletus seperti sumber mata air kering,suhu lereng meningkat drastis, ikuti petunjuk dari pihak berwenang.

 

Tanggap Bencana yang Dilakukan Guru
Yang dilakukan guru ketika terjadi bencana adalah :
A. Bencana banjir : jika terjadi banjir yg tidak terlalu parah atau hanya di luar sekolah. Saat sebelum pulang anak diingatkan untuk tidak mainan banjir dan langsung pulang jika di jemput oleh orang tuanya. Dan jika banjir tiba” parah dan sampai hampir menyentuh ruang kelas, anak segera dipulangkan ke rumah masing-masing.
B. Gempa : jika terjadi gempa saat proses pembelajaran berlangsung secara tiba”. Anak” disuruh berlindung ke bawah meja dengan segera. Dan apabila getarannya sangat hebat, murid” disuruh keluar ruangan terlebih dahulu dan tidak ada yg merapikan atau membawa tasnya. Kemudian guru sambil berkata agar mereka berlari kelapangan sekolah dan menjauihi bagunan dan tiang listrik apa pun itu harus cari tanah lapang . Setelah memastikan murid” keluar semua, barulah guru yang keluar kelas menghampiri mereka.
C. Tsunami : saat terjadi tsunami anak” disuruh keluar kelas berlari atau berjalan ketempat yg lebih tinggi dan menghindari sungai, danau dll.

Peta Wilayah Pelayanan Warga Upadaya

Form

close